tags:#otomasi industri #bahan bakar terbarukan #teknologi Honeywell #PLC #sistem kontrol
Merevolusi Otomasi Industri dengan Bahan Bakar Terbarukan
Honeywell telah memperkenalkan teknologi peningkatan biocrude inovatif yang pertama di jenisnya yang memungkinkan produksi bahan bakar terbarukan langsung dari biomassa non-pangan seperti limbah kehutanan dan pertanian. Perkembangan ini secara langsung mengatasi tantangan otomasi industri untuk sektor yang intensif energi—khususnya pengiriman maritim. Teknologi semacam ini mendukung dekarbonisasi tanpa perlu peningkatan besar pada mesin atau sistem kontrol yang ada, sehingga cocok dengan operasi industri yang sudah berjalan.
Bahan Bakar Biocrude: Pengubah Permainan untuk Industri Maritim dan Berat
Teknologi Honeywell mengubah biomassa menjadi bahan bakar terbarukan, termasuk bahan bakar jet, bensin, diesel, dan bahan bakar laut. Kepadatan energi tinggi dalam bahan bakar laut terbarukan baru ini untuk mendukung perjalanan jauh dengan muatan kargo di atas air. Menurut Ken West, Presiden dan CEO Honeywell Energy and Sustainability Solutions, teknologi ini dapat memproses berbagai jenis bahan baku biomassa, memberikan kebebasan bagi operator dan produsen di seluruh dunia dalam mencari energi yang lebih ramah lingkungan.
Manfaat Otomasi Industri dalam Aplikasi Maritim
Integrasi bahan bakar terbarukan ke dalam sistem otomasi maritim juga akan membantu kepatuhan yang lebih baik terhadap regulasi khusus mengenai emisi gas rumah kaca. Organisasi Maritim Internasional menargetkan emisi gas rumah kaca nol bersih pada 2050 dan memaksa perusahaan pelayaran untuk berubah. Misalnya, operator besar seperti Maersk dan CMA CGM telah menargetkan pengurangan signifikan emisi GRK sejak 2040. Bahan bakar terbarukan Honeywell tidak memerlukan perubahan untuk mengoperasikan sistem propulsi otomatis dan pemantauan bahan bakar, sehingga kapal dapat menjalankan operasi rendah karbon dengan lebih lancar.
Pertimbangan Ekonomi dan Lingkungan
Meskipun manfaatnya, biaya tetap menjadi salah satu hambatan utama. Biofuel murni sekarang berharga sekitar $1.100-$1.300 per ton, atau sekitar dua hingga 2,5 kali harga minyak bakar berat konvensional. Peningkatan penggunaan kemungkinan akan mendorong harga lebih tinggi lagi. Selain itu, bahan baku biomassa harus diperoleh dengan cara yang tidak mendorong deforestasi atau hilangnya keanekaragaman hayati. Bahan bakar terbarukan dapat melengkapi bahan bakar lain, seperti gas alam cair, untuk mendukung pendekatan hibrida dalam otomasi industri.
Implikasi Masa Depan untuk Otomasi Industri
Bagi para profesional otomasi industri, teknologi Honeywell menunjukkan bagaimana energi terbarukan dapat diintegrasikan ke dalam sistem kontrol dan kerangka kerja otomasi pabrik. Bahan bakar berbasis biomassa, khususnya, merupakan langkah pragmatis menuju diversifikasi energi tanpa mengorbankan kontinuitas operasional proses industri yang kompleks.
Wawasan Penulis
Dari perspektif otomasi, langkah Honeywell menegaskan peran yang semakin penting dari solusi energi fleksibel dalam sistem kontrol DCS dan PLC, serta sistem hibrida. Perusahaan yang mengadopsi teknologi tersebut dapat mengurangi emisi tanpa mengganggu operasi pabrik. Selain itu, diversifikasi sumber energi berarti ketahanan terhadap pasokan atau harga bahan bakar fosil yang tidak stabil bagi operator industri.
Aplikasi dan Skenario Solusi
Pengiriman Laut: Modifikasi mesin kapal yang ada dengan bahan bakar laut terbarukan tanpa mengubah sistem kontrol mesin.
Pabrik Industri: Integrasikan biofuel ke dalam boiler atau tungku industri dalam lingkungan otomasi proses. Sistem Energi Hibrida: Bahan bakar biomassa dikombinasikan dengan LNG atau sumber energi rendah karbon lainnya untuk menyediakan sistem kontrol otomatis yang tangguh.